Devosi itu sangat penting. Setiap manusia membutuhkan waktu tenang untuk devosi. Hal ini dikarenakan, devosi memberi kita kesempatan untuk lebih fokus dalam membangun kehidupan spiritual dengan Tuhan.

Manfaat Devosi

Berikut adalah beberapa manfaat devosi:

  1. Dengan mengambil waktu tenang untuk devosi, kita dapat berkonsentrasi dan fokus pada doa dan perenungan Firman
  2. Lewat doa dan perenungan Firman Tuhan, kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan.
  3. Melalui waktu tenang, seseorang mendapat kesempatan untuk merenung tentang diri mereka sendiri, nilai – nilai hidup dan menginstropeksi secara mendalam, pertumbuhan pribadinya.
  4. Dalam keheningan, kita dapat menemukan ketenangan batin. Hal ini penting, agar kita punya waktu tenang untuk menenangkan diri sejenak dari segala kesibukan di hadapan Tuhan.
  5. Menjadwalkan waktu khusus untuk devosi menunjukkan kedisiplinan spiritual. Hal ini penting untuk pertumbuhan kerohanian kita.

Waktu Tenang

Sebelum kita membahas lebih lanjut devosi hari ini, mari kita ambil waktu untuk refleksi diri sejenak dengan merenungkan dua pertanyaan penting ini:

  • “Apakah saya sudah mengkhususkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan setiap hari?”
  • “Seberapa seringkah saya meluangkan waktu untuk berdoa?”
Devosi Sekolah SoliDEO - Ambil Waktu Tenang

Kendala Untuk Devosi

Seringkali kesibukan mengambil seluruh waktu kita, sehingga kita tidak memilki waktu lagi bersama-sama Tuhan.

Memiliki kesibukan itu baik, tetapi jika kita sampai tidak mempunyai waktu untuk hal-hal yang penting, seperti waktu bersama dengan Tuhan, dan keluarga, kesibukan kita menjadi tidaklah baik bahkan berbahaya.

Tuhan Yesus dalam kunjunganNya kepada Martha, Maria, dan Lazarus di rumah mereka di Bethania mengajarkan hal mengenai prioritas yang benar dalam hidup.

Dr.Paul W.Powell dalam bukunya, “Murid Sejati” menjelaskan Ada 3 bahaya dari kesibukan yang berlebihan:

1. Yang mendesak dapat menyisihkan yang perlu

Kita tahu bagaimana rasanya didesak dan terdesak. Ada banyak hal yang menuntut kesetiaan kita seperti pelayanan, keluarga, komunitas, pekerjaan, organisasi dll. Setiap hal ini menginginkan tempat yang pertama dalam hidup kita. Oleh karena itu, kita harus dapat mengatur hidup dengan bijaksana sehingga diri kita sendiri tidak menjadi korban.

Sebagai murid Kristus, kita harus belajar tahu hal mana yang menurut Tuhan urgent dan important, important tetapi tidak urgent, urgent tetapi tidak important sehingga kita bisa menetapkan skala prioritas.

Kita seringkali merasa terdesak karena kita tidak tahu apa yang harus menjadi prioritas setiap harinya. Oleh karena itu kita harus meluangkan waktu setiap hari untuk bersekutu dengan-Nya agar Tuhan dapat menunjukkan kepada kita hal apa yang penting untuk menjadi prioritas kita serta bagaimana cara mengatasinya.

Miliki fokus yang benar

2. Yang baik dapat menyisihkan yang terbaik

“Yesus berkata bahwa Maria telah memilih yang terbaik.”

Kata yang terbaik secara Literal berarti: “Yang paling berharga.”

Dalam kisah ini, Marta mengambil sudut pandang yang salah. Apa yang dikerjakannya itu baik dan berharga tapi ia kehilangan hal yang terpenting. Dalam hal ini, pilihan yang dimaksud tidak selalu berbicara tentang pilihan antara yang benar dan salah, hitam dan putih, baik dan jahat.

Sama seperti Marta, kita pun seringkali diperhadapkan kepada banyak pilihan hidup yang semuanya nampak baik. Sering pilihan kita antara yang baik dan terbaik. Oleh karena itu, kita butuh ambil waktu untuk bersekutu dengan Tuhan sehingga kita dapat memperoleh pengertian untuk membedakan manakah yang terbaik.

Kita butuh awktu tenang untuk memikirkan apa yang benar - benar baik dan benar saat ini.

3. Yang sementara dapat menyisihkan yang kekal

“Yang sementara dapat menyisihkan yang kekal Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya” – (Lukas 10:42)

Apa yang dipilih Maria mempunyai nilai kekal. Apa yang dipilih Maria akan tetap selamanya. Makanan rohani seperti sumber air hidup yang mengalir terus menerus dan memberi kepuasan yang kekal (cf: Matius 4:4).

Kita harus belajar membedakan hal-hal yang bersifat sementara dan hal-hal yang bersifat kekal. Jangan hal-hal yang bersifat materi menguasai hidup kita.

Refleksi Diri

Pertanyaannya adalah: Apakah kita akan membiarkan diri kita dikuasai oleh semua yang ditawarkan dunia atau kita memilih “duduk dekat kaki Yesus” sebagai murid untuk mendengarkan dan taat kepadaNYa?

Pilihan ada pada kita, ambillah waktu untuk berdoa supaya jangan sampai kita salah memilih.

God Bless You

Article by Pdt Beni Hony

School Pastor

Read Also: Devosi – Memulai Bersama Tuhan